Senin, 26 Januari 2015

Para Pemula.. G. Bulusaraung



 Kalau pernah dengar celoteh “ dasar manusia, ga pernah ada syukurnya dikasi hati mau jantung ”…   lahhh bener.. emang bener.. ane setubuh..!!  

 Kemarin saja, pas musim panas pada  mengeluh, katanya bumi makin hot,  kemana mana kalau siang pake bedak LDR  pada luntur bedaknya, maunya minta bumi di guyur hujan. Nah sekarang pas sudah musim hujan, ngeluh lagi, hujan gak berhenti alis ama eyeliner udah di di lukis rapi dari rumah pada luntur juga  kena air hujan, pengennya balik ke musim panas lagi, lah emangnya mantan ente, minta balik :p

Bener bener dah, ni manusia (ambil cermin)  ga tau berterimakasih, emangnya ente pikir Tuhan tuh kayak penyiar radio bisa request sesuka hati ? “ Halo dear God, emm besok  malam  minggu request donk, biar cuaca cerah kagak ujan, soalnya ane mo mojok sama hareem, kalau bisa tambahin bintang juga ya Tuhan, biar romansenya dapat.. “  lah preet  :p

Untuk tahun ini diperkirakan hujan akan mengguyur Makassar hingga bulan Maret atau pertengahan April (sumber : teman sekantor, sama sekali bukan BMKG). Menurut cowok pisces penggemar batu tawas ini (sebut saja dia Ruslan, bukan nama samaran), berdasarkan hitung hitungan kalender jawa,  rata rata musim hujan parah  akan berakhir sebulan setelah hari raya Imlek.

Nah dengan kata lain kegiatan out door ane,  bakalan di hentikan paksa hingga bulan April setelah musim hujan kelabu ini berakhir,  ohh Puang…
So 3 bulan ini jadi anak manis dulu ya,, makan bubur di pojok kamar, baca komik sinchan, nonton film india, selfie,  nyukur bulu kaki, bersihin telinga,  ama belajar saksofon  :') .

Ahhh,, rindu mendaki. ..

Walaupun ane hanyalah pendaki amatir, yang selama perjalanan lebih banyak istirahat buat makan & selfie  daripada serius mendaki, tapi kadang ane rindu juga  manjatin si gunung :’( . Buka buka album foto ga sengaja liat foto waktu pas pendakian untuk pertama kali  ke G. Bulusaraung huahahahha.

Flash back sedikit..
Pendakian ini, karena merupakan pendakian pertama seumur hidup, jadi ga bisa dilupakan. Kalau ke Bromo ga di itung ya,, cz waktu ke  G. Bromo naiknya lebih banyak pakai motor ga jalan ^_^ . Waktunya kalau ga salah  sekitar awal juni 2014. Sialnya pas kita kesana kebetulan ujan deraaas.. huaaaa  :’( . Bisa dibayangkan pemula sekelas ane, dengan berat badan di atas batas normal, pengalaman mendaki Nol, hanya semangat yang  di gedein, manjat di musim ujan… haiyaaaaa.
Awalnya sih sudah dibesarkan hati sama teman ane katanya tenang ini gunung yang paling rendah di sulsel konon hanya sekitar 1350an Mdpl (ane bilang konon ya,, soalnya waktu muncak  ane ga sempat bawa meteran .. :p) .

Kegiatan mendaki ini berkesan banget, banyak sialnya tapi masih banyakan happynya.. :’)
Sialnya, yah bisa ditebak karena ga disangka pas kesana ternyata ujan deras dan merupakan pengalaman pertama,  jadi semua bawaan ancur ancuran. Ga bawa jas ujan, alhasil tas dan isi isinya basah kuyup :p.. waktu itu juga karena belum ada pengalaman cenderung anggap enteng, persiapan kurang misalnya sandal yang dipakai bukan sandal gunung, jadinya sepanjang  perjalanan  jatuh bangun mirip Kristina, bahkan di beberapa titik harus ngesot gan, gegara capek terus terusan jatuh.  Dan karena kapok dan traumatic *tsaaah,  ane bersumpah ga bakalan muncak kalau musim ujan.

Kesialan lainnya *emm.. nutupin muka* ane sempat kena sedotan lintahh hiaakss, masalah terbesarnya bukan hanya pada rasa geli & sakitnya tapi pada posisi strategis yang dipilih lintah sialan ini, ahhh gegara ini dada ane jadi besar sebelahh :’(  .. Dugaan ane sih lintah ini mencari tempat hangat dan memilih untuk  bermukim  di dada ane sejak pos 4. Karena pas udah tiba di mesjid ane kaget kenapa tuh lintah sudah kembung.. Bayangin saja, lintah yang ukurannya sekecil lidi, pas di temuin saat ane bebersih di mesjid saat sudah tiba, besarnya sudah kayak 2 jempol  kaki yang disatukan ahhhhhh…. Sungguh lintah sialan kamyyuu....%$%$%&$&% 
 Silikon mana silikon  0_0 .

Nah kalau happynya jangan ditanya deh ada buanyaaaak bisa dapat sohib baru (yang utama donk), bisa masak bareng , ngumpul sambil cerita lucu yang ga penting, foto rame rame,, ahh sebenarnya kalau muncak gini buat ane pribadi jalan sampai ke puncak itu bukan tujuan utama, Kebersamaan selama muncak  itu yang paling impoten ^_^ . Kalau di ingat ingat suka bikin sedih *ngunyah tissue*, walaupun baru dipertemukan di trip ini,  tapi sohib sohib ini sudah berbaik hati sabar nemenin ane ngesot, , sempet sempetin nyimpan air minum & cuci kaki selama jalan, pengangin ransel, bahkan  di spot yang susah & bikin ane hampir nyerah, mereka  berbaik hati menggendong badak betina ini hiksss  :’(  ahh cukup !!! musim hujan rentan mellow..

Oh ya cerita sedikit tentang gunung ini, karena lokasinya yang paling dekat dengan pusat kota Makassar dan cenderung  tidak terlalu tinggi, tidak  heran gunung ini menjadi primadona dan  selalu ramai dikunjungi terlebih di  akhir pekan. Lokasi Gunung ini sendiri  berada Kec Balloci, desa Tompobulu Sulawesi selatan. Hingga ke puncak,  total 9 Pos yang harus dilewati dengan start awal dari rumah kepala desa dengan tarif  masuk Rp 3000,-. Waktu itu kami berangkat selesai sholat magrib sekitar jam 7 malam dengan personil berjumlah 7 orang,  4 cowok & 3 cewek.  Memakan waktu kurang lebih  5 jam hingga kami tiba di pos 9, dikarenakan hujan yang lebat, jalan yang licin dan tentu saja karena dibebani oleh pendaki amatir => nunjuk diri sendiri huhuhuu :p . Di pos 9 ini tempat  kita pasang tenda buat istirahat dan masak karena terdapat sumber air.
Pagi sekitar jam 7, dengan kondisi menggigil sehabis hujan dan kabut serta angin kencang, kami berhasil mencapai puncak G. Bulusaraung yang  terjal & ekstrim  dengan waktu hampir 20 menit.

Yeahhhh.. akhirnya untuk pertama kali ane berhasil muncaaak  cruuut.... * benerin posisi rambut  sambil nyanyi lagu Queen " We are the champion my frieeeend..." 
Pos 9 yang ramai
Nyari warung coto di puncak Gunung Bulusaraung

The Boys  on de Top  ^_^

Efek negatif naik gunung dalam keadaan jomblo :p



"Only when you drink from the river of silence shall you indeed sing. And when you have reached the mountain top, then you shall begin to climb. And when the earth shall claim your limbs, then shall you truly dance".

Khalil Gibran

















































Tidak ada komentar:

Posting Komentar