Jumat, 20 Februari 2015

Kawasan Prasejarah Leang Leang..





Krrrrrrrrr …..Krrrrrrrrrrrr ….. (seolah  olah  bunyi  weker)
Jam  bergambar babi  di atas kepala seakan akan ingin memuntahkan isi perut bulatnya membangunkan seisi rumah. Waktunya ibadah, mandi , sarapan lalu menunaikan janji dengan anak genk :p

 Yap,,, secara sudah terlalu lama asik sendiri  dalam kamar, ga pernah jalan, ga ada bahan untuk ditulis, ga ada foto buat di sombong sombongin ,   akhirnya pagi ini siap siap buat short trip  one day pp dengan tujuan Taman Purbakala  Leang Leang, yang berlokasi  di Kecamatan Batimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Selain daerah Rammang rammang, tempat ini juga menjadi destinasi  andalan  di akhir pekan yang mudah di jangkau, dari daerah Makassar kota (kampus UH) cukup menempuh setidaknya satu jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor.

 Kami berempat menggunakan 2 motor mulai start sejak jam 10 pagi dari rumah. Tapi sebab akibat dikarenakan oleh because hujan yang ga pake kode,  asal ngebyur aja, alhasil kami  terpaksa harus singgah di rumah si nyonya monkie, di sekitaran sudiang jalur yang dilewati  sekedar buat berlindung cantik & nongkrong nongkrong basi . Mengapa disebut Nongkrong basi?  soalnya si tuan rumah ga pake hati,  udah tamunya  kedinginan gegara kehujanan,  si  hareem  cuek suruh masuk tapi ga nawarin apa apa,, hmm terlaluw...

Yahh padahal berharap setidaknya teh hangat plus pisang atau ubi goreng  sederhana, bisa meredakan rasa dingin & kebekuan di hati ini..tsaah!!

 Waktu menunjukkan jam 11.30 saat kami mulai melanjutkan perjalanan ke Leang leang. Jalanan yang licin membuuat kami ga bisa sok sokan ngebut ala geng motor.  Memasuki jalan menuju kawasan taman purbakala ini, mata ini disuguhi pemandangan yang elok. Mirip lagu waktu SD dulu, “kiri.. kanan.. kulihat sana, banyak sawah menghijau  aaaaaa.. *emm .. sebenarnya liriknya ga begini sih, tapi… ah sutralah

 Tarif yang dikenakan oleh pemerintah setempat untuk dapat mengunjungi  Taman ini sebesar Rp 10.000 + Rp 2000 untuk parkir  kendaraan bermotor. Buat ane pribadi sih sepadan bahkan boleh dibilang lumayan murah untuk kawasan wisata terlebih yang sarat akan  unsur sejarah seperti kawasan  ini.
Jika ingin di temani boleh request ke Bapaknya untuk di temani dan dijelaskan mengenai seluk beluk tempat ini.





Selamat  datang beeeb...




Tempat parkir kendaraan bermotor
Sebelum masuk diharapkan membaca lalu mengamalkannya :')
 

Baru masuk udah adem..
   
Jalan menuju Gua


Dalam bahasa Makassar setempat,  Leang berarti Gua atau lubang.
Nah di tempat ini kita akan menjumpai gua, dengan menaiki 64 anak tangga (so, kalau kesini kudu sarapan ya om... lumayan nanjakin tangganya bo’, bikin Lelahhh.. ).   
Konon gua ini merupakan tempat tinggal para senior kita, manusia prasejarah yang ditandai dengan  peninggalan berupa bekas tapak tangan dan katanya ada beberapa gambar berbentuk Babi. Ehmm sayangnya  ane hanya bisa melihat dengan  jelas gambar tapak tangan saja, sedangkan gambar  babi ga begitu jelas, mungkin si beby nih malu nunjukin hidungnya ke tuannya :p  hahhaha…









Tangga menuju Gua


Gua yang dipenuhi tanaman merambat di sisi sisinya

Gambar tapak tangan yang jelas di dinding gua


Di sekitaran kawasan leang leang  ini sendiri, juga berdiri batu batu karst kokoh yang menjulang dilengkapi sungai kecil dengan arus air yang cukup deras. 



Batu karst memenuhi kawasan
 
Rumah  panggung

Sungai kecil menambah keindahan kawasan ini

Saking indahnya bisa dijadikan lokasi Prawedding

 

"I'd rather live in a cave with a view of a palace,
than live  in a palace with a view of a cave ..."

Karl Pilkington