Senin, 19 Januari 2015

Mengintip Poso lebih dekat




Euggghhhh,,, gemes  deh ane sama bos sendiri. Seneng bener   bikin suprise di menit menit terakhir. Bayangin aja rabu sore pas orang udah pada dikampung masing masing buat rayain libur panjang  natal & tahun baru ane masih di kantor dan belum ada tanda tanda pengumuman libur di hari jumat sabtu. Nah di jam 4 sore, setelah halilintar menyambar kepala bos ane dan kemudian membuat ia pingsan lalu bangun kembali (oke ini hanya efek kebanyakan nonton kartun) tiba tiba entah datang dari mana ilham itu, si bos dengan lantangnya bersabda kalau jumat sabtu libur dan satu persatu dengan hormat  dipersilahkan naik keruang atas untuk ngambil bonus akhir tahun, Yeyyyy...
Serta merta bagai anak panah yang melesat *bzzzz mulai drama* ane pun ngambil bonus tanpa tersisa, dan langsung booking tiket pesawat , kemana lagi kalau bukan ke kampung halaman ane, yeeahh ke Koreaaaaaa...!!
*zzzzz hening, ga percaya *
Emmm ok hanya salah ketik,  kamsud ane,,, emmm  ke POSO....
 Ahhh... Kata teman gue motto orang Poso, *Biar bom dimana mana, biar tembakan tidak berhenti, tetap kita cinta Poso * eyaaaaah..... 

Well, akhirnya malam itu setelah pamit sama si tante karena harus melalui christmast tanpa eik, meluncurlah ane ke Palu. Kenapa Palu, yah karena tiket poso udah sold out dengan harga yang fantastis, Idr 1,5 juta bo'..  Naik 2 x lipat dari yang biasanya sekitar idr 700 ribuan.  So saat itu ane putusin untuk terbang  ke Palu lalu nyambung mobil ke Poso dengan waktu tempuh kurang lebih 4-5 jam. Harga tiket Makassar - palu saat itu Idr 590.00, sedangkan tiket mobil armada Palu - Poso Idr 120.000.  Praise Lord, teman Smp ane bang Memed bisa nemenin selama perjalanan dari Palu ke poso, tuh kan ane bilang juga apa, orang poso semua pada  baik baik    * ehmm.. rapihin kerah baju :p
 
Di Poso fokus ane adalah tanning. Iyaa taning,,,  Yakni menghitamkan tubuh  yg memang sudah hitam. Kata teman, biar tambah eksotik, badan hitam trus pakai lipstik merah menyala,, uhhh setali 2 tali kutang ama Rihana euyyy...
Karena waktu bebas ane 3 hari jadi sesuai plan 3 pantai yang berbeda tiap hari ane sambangi.

Dimulai dari pantai depan rumah.
Yaaaa kabar gembira, rumah  di Poso berhadapan langsung dengan laut, itu kenapa kulit ane hitanggg hahahhaha. Walau terumbu karangnya sebagian udah mati akibat kegiatan perburuan ikan oleh nelayan,  tapi ikan ikan kecilnya di pinggiran pantai  masih okelah buat kegiatan snorkling kecil kecilan :') .


Pantai Moengko yang tenang






















Menunggu empunya kapal yang ga nongol nongol

Di  hari kedua ane ke pantai Imbo, pantai yang merupakan  andalan warga poso karena lokasinya tidak  jauh dari  kota jadi  mudah untuk disambangi. Pantai ini berada tepat di pinggir jalan, jadi tidak heran sedari pagi sudah ramai.
Emm bicara tentang pantai ini,  konon, ini mah konon ya.. selepas kerusuhan pantai ini menjadi salah satu pantai terangker di Poso   * tiba tiba suasana berubah jadi mistis, tercium bau aneh dari samping kanan ane…..
*langsung reflek nengok kanan*
 ya elah…  kaus kaki basah si afner masih menggantung,  belum di cuci..   -_-

Menginjak bebatuan kecil ini, konon baik untuk melancarkan peredaran darah


Pantai Imbo di pagi hari





















Pantai bersih, tempat sampah siap sedia





























Nah  pas hari ketiga kami bergeser agak jauh sedikit ke pesisir Poso. Namanya pantai Iyato. Pagi jam 8 kami start dari rumah. Memakan waktu kurang lebih 45 menit dari rumah menuju ke Pantai ini menggunakan kendaraan Roda 2. Setibanya disana kami memesan minuman plus nasi kuning sebagai sarapan sebelum berenang lalu tanpa babibu  langsung deh nyeburr.
 
Pantai ini keren banget, cocok buat piknik keluarga, pasir putih bercampur dengan batu kerikil kecil,  angin sepoi sepoi, suasana tenang , lautnya ga terlalu dalam dan  banyak ikan ikan  kecil berenang  di pinggiran pantai,   hanya sayang banyak ubur ubur yang bikin kulit gatal. Tapi kalau udah terbiasa kayak teman ane sih oke oke aja gan, cuma u know gue lah kan sensitip orangnya hahahahha. Di pinggir pantai juga bisa kita temukan tambak tambak udang dan kepiting sederhana milik nelayan.


Pantai Iyato

Ayunan buat leha leha
  
 Bergeser sedikit dari pantai ini, emm sebenarnya ga sedikit juga sih, kurang lebih makan waktu tempuh 30 menit, dengan jalan yang tidak begitu mulus  kita makan siang di rumah makan sekitar kampung nelayan namanya rumah makan Labuan.  Untuk pesanan makan siang kami terdiri dari sebakul nasi, kepiting , ikan bakar, cumi , jus dan sayuran dihargai hanya rp250 ribu .. Lumayan murah untuk porsi sebanyak itu ....




Di kota ini, ane manfaatkan waktu libur yang cuma 3 hari semaksimal mungkin, selain kepantai ane juga ngabisin waktu dikebun *baca merampok mangga om * hahahha.
Dengan modus pesiar buat natalan ,ane akhirnya pulang dengan senyum penuh kemenangan karena berhasil  membawa sekarung mangga dan pisang huahahahahaha... 

Jalan menuju kebun




Oh ya kalo ke Poso jangan lupa kalau sorenya  suntuk bolehlah ente  jalan jalan ke lapangan bupati. Bisa leha leha liat orang olahraga, bisa ngumpul bareng teman sambil ngopi ngopi end tebar pesona *bzzzz , itu biar jadi bagian ane*... 
Trus malamnya jangan salah di Poso walau inul vista belum ada, tetap bisa karaoke maut di pinggir pantai, mulai dari karaoke yang dalam room atau yang diluar room asal pastikan suara betul betul ok &  berani nahan malu aja di nonton pengunjung yg ga dikenal :') ...



Lapangan Bupati Kota Poso 


Suasana kota Poso yang lengang
Ga bisa nyanyi, nyumbang joged bisa juga

So, jangan takut jalan jalan ke Poso, Poso ga selalu identik dengan rusuh lah,  ada banyak hal menarik yang bisa diliat, sayangnya karena  libur ane cuma 3 hari ane hanya bisa leha leha di kota Poso saja belum sempat ke Tentena untuk menikmati damainya danau Poso , air terjun Salopanya yang indah dan ke tempat tempat keren lain. Mudah mudahan libur lebaran bisa pulang lagi,, * emm tapi ane kan mo ke Palu, mo ke Togian, mo ke Sumba.
 argghhhhhh....  satu satu Raisa,,, :p
Ok segitu dulu curcol ane..


Akhir kata ane kutip kata kata dari om Alex Garland,
“You fish, swim, eat, laze around, and everyone's so friendly. It's such simple stuff, but... If i could stop the world and restart life, put the clock back, i think I'd restart it like this. For everyone.”


*keep walking ya gais....








1 komentar:

  1. hahahaha... serius, hilang ngantukku baca ceritamu yg blablabla... menarik... ::D
    nice and continue like that... :)

    BalasHapus