Krrrrrrrrr …..Krrrrrrrrrrrr ….. (seolah olah
bunyi weker)
Jam
bergambar babi di atas kepala
seakan akan ingin memuntahkan isi perut bulatnya membangunkan seisi rumah.
Waktunya ibadah, mandi , sarapan lalu menunaikan janji dengan anak genk :p
Yap,,,
secara sudah terlalu lama asik sendiri
dalam kamar, ga pernah jalan, ga ada bahan untuk ditulis, ga ada foto
buat di sombong sombongin , akhirnya
pagi ini siap siap buat short trip one
day pp dengan tujuan Taman Purbakala
Leang Leang, yang berlokasi di
Kecamatan Batimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Selain daerah Rammang rammang,
tempat ini juga menjadi destinasi
andalan di akhir pekan yang mudah
di jangkau, dari daerah Makassar kota (kampus UH) cukup menempuh setidaknya
satu jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor.
Kami berempat menggunakan 2 motor mulai
start sejak jam 10 pagi dari rumah. Tapi sebab akibat dikarenakan oleh because
hujan yang ga pake kode, asal ngebyur
aja, alhasil kami terpaksa harus singgah
di rumah si nyonya monkie, di sekitaran sudiang jalur yang dilewati sekedar buat berlindung cantik &
nongkrong nongkrong basi . Mengapa disebut Nongkrong basi? soalnya si tuan rumah ga pake hati, udah tamunya
kedinginan gegara kehujanan, si hareem
cuek suruh masuk tapi ga nawarin apa apa,, hmm terlaluw...
Yahh padahal berharap setidaknya teh hangat
plus pisang atau ubi goreng sederhana,
bisa meredakan rasa dingin & kebekuan di hati ini..tsaah!!
Waktu menunjukkan jam 11.30 saat kami
mulai melanjutkan perjalanan ke Leang leang. Jalanan yang licin membuuat kami
ga bisa sok sokan ngebut ala geng motor.
Memasuki jalan menuju kawasan taman purbakala ini, mata ini disuguhi
pemandangan yang elok. Mirip lagu waktu SD dulu, “kiri.. kanan.. kulihat sana,
banyak sawah menghijau aaaaaa.. *emm ..
sebenarnya liriknya ga begini sih, tapi… ah sutralah
Tarif yang dikenakan oleh pemerintah
setempat untuk dapat mengunjungi Taman
ini sebesar Rp 10.000 + Rp 2000 untuk parkir
kendaraan bermotor. Buat ane pribadi sih sepadan bahkan boleh dibilang
lumayan murah untuk kawasan wisata terlebih yang sarat akan unsur sejarah seperti kawasan ini.
Jika ingin di temani boleh request ke Bapaknya
untuk di temani dan dijelaskan mengenai seluk beluk tempat ini.
![]() | ||||
Selamat datang beeeb... |
![]() |
Tempat parkir kendaraan bermotor |
![]() |
Sebelum masuk diharapkan membaca lalu mengamalkannya :') |
![]() |
Baru masuk udah adem.. |
![]() |
Jalan menuju Gua |
Dalam bahasa Makassar setempat, Leang berarti Gua atau lubang.
Nah di tempat ini kita akan menjumpai gua,
dengan menaiki 64 anak tangga (so, kalau kesini kudu sarapan ya om... lumayan
nanjakin tangganya bo’, bikin Lelahhh.. ).
Konon gua ini merupakan tempat tinggal para
senior kita, manusia prasejarah yang ditandai dengan peninggalan berupa bekas tapak tangan dan
katanya ada beberapa gambar berbentuk Babi. Ehmm sayangnya ane hanya bisa
melihat dengan jelas gambar tapak tangan saja, sedangkan gambar
babi ga begitu jelas, mungkin si beby nih malu nunjukin hidungnya ke tuannya
:p hahhaha…
![]() |
Tangga menuju Gua |
![]() |
Gua yang dipenuhi tanaman merambat di sisi sisinya |
![]() |
Gambar tapak tangan yang jelas di dinding gua |
Di
sekitaran kawasan leang leang ini
sendiri, juga berdiri batu batu karst kokoh yang menjulang dilengkapi sungai
kecil dengan arus air yang cukup deras.
![]() |
Batu karst memenuhi kawasan |
![]() |
Rumah panggung |
![]() |
Sungai kecil menambah keindahan kawasan ini |
![]() |
Saking indahnya bisa dijadikan lokasi Prawedding |
"I'd rather live in a cave with a view of a palace,
than live in a palace with a view of a cave ..."
Karl Pilkington